Petualangan Si Simi

Di sebuah negeri yang gemah ripah loh jinawi, negeri yang penduduknya selalu bergotong royong, bantu membantu, saling sapa, saling menyayangi dan saling menghormati. Negeri itu adalah negeri semut. Semut selalu menyapa antara satu dengan yang lain, mereka mencintai tugasnya masing masing tanpa mengeluh. Ada yang bertugas menjaga keamanan dari serangan musuh, ada yang bertugas mencari makanan, ada yang bertugas membuka jalan, ada yang bertugas mengasuh anak anak, ada pula yang bertugas mengolah makanan. Di negeri itu ada seekor semut kecil bernama Simi. Awalnya Simi adalah semut yang rajin, suka menolong dan sangat ramah. Entah kenapa di hari itu Simi merasa bosan dengan apa yang dilakukanya di negeri semut.
Simi        : “Aku bosan hidup seperti ini, setiap hari harus saling tolong mrnolong dan saling tegur sapa, aku bosan menjadi semut, aku ingin menjasi binatang lain yang lebih hebat.
Simipun terus berpikir untuk menjadi binatang lain,. Rupanya Simi ingin berubah menjadi rayap
Simi        : “Aku ingin jadi rayap, punya sayap, bisa terbang dan aku bisa meninggalkan negreri ini dengan senang hati”.
Denagn daun daun kering yang ditemukanya, Simi mengikatkan daun itu dengan tali di kedua tanganya agar dia bisa terbang seperti rayap. Perlahan Simi ahirnya bisa menerbangkan tubuhnya dengan daun kering yang diikat di kedua tanganya. Sesaat ketika terbang, Simi melihat sekawanan raying sedang berterbangan. Simi memanggil sembari mengejar mereka berharap bisa menjadi bagian dari mereka. Namun Simi tak dihiraukan oleh rombongan rayap tersebut. Tak berselang lama terdengar suara geledeg dari langit, mendung segera menutup langit dan hujanpun turun.
Simi        : “Wah…..hujan lebat sekali…waduh…bagaimana denga sayapku jika basah, ah..aku harus tetap bertahan menerbangkan tubuhku”
Usaha Simi sia sia, sayap yang dibuatnya dari daun kering itu tetap badah dan Simi terjatuh tepat disamping jurang. Deras air hujan menambah licin pinggiran jurang. Simi tetap bertahan agar tidak terpelosok ke dalam jurang dengan berpegangan ranting pohon.
Simi        : “Tolong….tooolooong….”
Simi terus berteriak meminta tolong. Suara itu terdengan hingga ke negeri semut. Seluruh penduduk negeri semut mendengar suara si Simi meminta tolong, suara itu sepertinya mereka mengenalnya. Seluruh penduduk negeri semut mencari arah suara Simi. Salahsatu penduduk negeri semut melemparkan tali kearah Simi. Tali itu diraih oleh Simi dan Simipun ditarik agar tidak terpelosok ke jurang.
Simi        : “Teman teman dan saudaraku, maafkan aku, aku menyesal telah pergi dari negeri semut dan aku juga menyesal ingin menjadi binatang lain. Ternyata penduduk negeri semut sangat baik sekali dan menjadi diri sendiri itu hal yang menyenangkan”.

Simipun sadar dengang apa yang telah dilakukanya. Simi berjanji untuk menjadi diri sendiri dan mencentai negeri yang ia tempati bersama dengan saudara dan kawan kawanya.
First
0 Komentar